
Tuduhan tersebut mengklaim bahwa perusahaan tersebut membuat pernyataan palsu mengenai tugas anti pencucian uang dan pendanaan anti terorisme mereka. Ini mengikuti tuntutan hukum serupa sebelumnya yang diajukan terhadap The Star oleh Slater & Gordon pada Maret 2022 dan Maurice Blackburn pada November 2022.
Pemegang Saham yang Marah Bergabung dengan Dua Aksi Kelas Baru Melawan Star Entertainment Group
Business News Australia melaporkan bahwa firma hukum Phi Finney McDonald menuduh Star Entertainment membuat pernyataan palsu terkait kepatuhan mereka terhadap peraturan anti pencucian uang dan pendanaan anti terorisme dari tahun 2016 hingga 2022.
Mereka mengklaim bahwa operator kasino gagal mengungkapkan informasi penting ke pasar, yang menyebabkan harga saham meningkat dan berdampak negatif pada kepentingan pemegang saham. Tuduhan tersebut juga termasuk tuduhan melanggar kewajiban pengungkapan terus menerus dan terlibat dalam praktik yang menyesatkan dan menipu.
Gugatan kelompok kedua yang diajukan oleh Shine Lawyers kurang lebih sama dengan yang diajukan oleh Phi Finney McDonald. Australian Financial Review melaporkan bahwa Shine menuduh Star Entertainment menyesatkan publik dan melanggar undang-undang kewajiban berkelanjutan, yang mengakibatkan penurunan harga saham mereka dari Maret 2016 hingga Mei 2022.
Dalam pernyataan klaim setebal 308 halaman, firma hukum menuduh bahwa operator kasino gagal memberi tahu pasar tentang potensi risiko pencucian uang, kaitannya dengan kejahatan terorganisir, penipuan, korupsi, pendanaan terorisme, dan masalah peraturan, meskipun mengetahui hal ini setelah laporan tahun 2018 oleh KPMG.
Craig Allsopp, ketua bersama class action Shine, menyatakan bahwa investor menderita akibat penipuan Star Entertainment. Dia akan memimpin kasus ini dengan bantuan Fiona Forsyth, Tim Chalke, dan Owen Nanlohy.
Grup Star Entertainment Telah Berjuang dengan Berbagai Masalah Hukum untuk Sementara
Star Entertainment Group telah menghadapi banyak tantangan hukum sebagai akibat dari penyelidikan yang dilakukan oleh badan pengatur permainan di New South Wales dan Queensland.
Salah satu tantangan ini termasuk tindakan hukum yang diajukan oleh AUSTRAC, mengklaim pelanggaran serius dan terus-menerus yang membuat Star Entertainment rentan terhadap aktivitas kriminal.
Operator kasino terkena denda besar-besaran AUD 100 juta ($69 juta) dan terpaksa menghentikan operasi selama 90 hari karena sikap tegas yang diambil oleh Jaksa Agung Queensland setelah hasil tinjauan Gotterson.
Selain itu, Komisi Sekuritas dan Investasi Australia mengambil tindakan terhadap kepemimpinan Star Entertainment, mengajukan gugatan pada Desember 2022 atas dugaan pelanggaran tanggung jawab penyutradaraan mereka.
Kesulitan hukum yang dihadapi oleh Star Entertainment Group berakar pada tinjauan yang dilakukan oleh badan pengawas game New South Wales terhadap kelayakan kasino untuk mempertahankan lisensinya. Peninjauan ini menghasilkan penalti besar-besaran sebesar AUD 100 juta ($69 juta) dan perubahan besar dalam kepemimpinan perusahaan.